Kamis, 24 Maret 2011

Proposal skripsi Levan Anugrah Perdana(224108106)

“ANALISIS HUBUNGAN PENGGUNAAN UNIT LOAD DEVICES ( ULD ) TERHADAP JUMAH PENGIRIMAN KARGO EKSPOR PT. SINGAPORE CARGO TAHUN 2006-2007”


BAB 1
PENDAHULUAN

1. Latar Belakang Masalah
Seiring era globalisasi dan deregulasi didalam perdagangan dunia serta kecenderungan saat ini dan waktu mendatang hal mana perusahaan dalam mencapai tujuan perusahaan, kompetitif dan merupakan pertimbangan ekonomis. Dalam dunia bisnis sudah tidak mengenal batas-batas antar Negara dalam usaha memasarkan produk, maka untuk mendukung perpindahan sumber ataupun produk-produk tersebut dari suatu Negara ke Negara lain menuntut jasa transportasi logistik yang terpadu.
Singapore Airlines Cargo, merupakan salah satu yang memberikan perhatian akan hal tersebut dengan mempersiapkan rencana pengoperasian freighter dalam waktu dekat, tentu saja termasuk kesiapan dan ketersediaan Unit Load Device ( ULD )-nya, hal ini pun kini betambah siap berpartisipasi dan ‘care’ didalam mengoptimalkan utility ULD, untuk memaksimalkan/meraih pendapatan yang sebesar-besarnya sekaligus meminimumkan biaya.
Pasca bencana selalu melahirkan harapan, akan datangnya bantuan secepat mungkin untuk mengurangi penderitaan. Transportasi udara merupakan sarana yang penting dan efektif untuk mengangkut bantuan terebut. Hanya dengan pesawat dan alat pendukung didalamnya yang bernama Unit Load Device ( ULD ) angkutan bantuan yang berupa kargo-kargo tersebut bisa diangkut dengan baik.
Ketidakmampuan dalam mengatur penggunaan ULD dapat dipastikan akan mengganggu pengiriman barang bagasi penumpang maupun barang kargo udara equipment yang bernama “ULD” ini adalah suatu alat perangkat pendukung pesawat terbang yang dapat memuat atau mengangkut barang penumpang kargo sebelum dimasukan kedalam pesawat tersebut.

Secara geografis, letak Indonesia sangat strategis untuk angkutan kargo udara karena berada di lintas Asia-Pasifik dan ditengah-tengah kawasan lainnya seperti Eropa, Amerika, dan Australia. Kawasan ini akan tumbuh menjadi pusat bisnis kargo terbesar di dunia. Adanya kawasan perdagangan bebas/ Asia Free Trade Area ( AFTA ) juga akan meningkatkan nilai dan voloume perdagangan serta permintaan akan jasa angkutan.
Dentuman dan gong akan pasar bebas telah didengungkan ditelinga kita sebagai tanda globalisasi akan perdagangan dunia sudah dimulai dan terus bergulir, bisnis persaingan airline pun makin tajam. Tanggapan positif untuk menjawab tantangan di era super ketat ini, banyak maskapai penerbangan asing sudah mulai menggunakan pesawat Freighter untuk mendapatkan yield angkutan kargo yang tinggi di Negara kita.
Bandara Soekarno-Hatta sebagai lintas angkutan kargo udara, sebenarnya telah memenuhi kebutuhan perdagangan global sehingga mengharuskan bandara tidak saja berfungsi sebagai pusat terminal penumpang tetapi juga bisa menjadi pintu dari perdagangan internasional. Dengan melihat perkembangan tersebut terjadi suatu kecenderungan beberapa penerbangan di dunia yang beralih untuk mengoperasikan pesawat khusus kargo ( freighter ) karena mengindikasikan bahwa usaha kargo memberikan peluang besar untuk mendapatkan laba.
Selain hal-hal tersebut diatas sector transportasi udara mempunyai peranan yang sangat penting dan tidak terpisahkan dari sitem perekonomian nasional khususnya dalam menunjan usaha peningkatan komoditas ekspor non migas. Dengan semakin beragamnya jenis komoditas ekspor non migas yang tidak tahan lama, maka dibutuhkan jasa angkutan trnsportasi yang cepat dan tepat tiba di tangan konsumen. Jasa angkutan kargo udara merupakan salah satu pilihan terbaik.
PT. Singapore Airlines Cargo adalah perusahaan asing yang bergerak di bidang jasa angkutan udara dalam melayani penumpang dan kargo antar Negara didunia. Berdasarkan data yang diperoleh dari PT Singapore Airlines, perkembangan volume komoditi ekspor non migas dari tahun ke tahun mengalami fluktuasi yang cenderung menurun.

Disamping transportasi udara mempunyai peranan yang sangat spesifik dan strategis dan juga karena beberapa keunggulan, antara lain dalam waktu pengangkutan dan jangkauan pemasaran yang lebih jauh. Di Indonesia sampai saat ini pelayanan angkutan udara ( kargo ) masih dalam tahap tidak teratur atau tidak terjadwal, dalam arti bahwa angkutan kargo hanya belum dapat diselenggarakan secara tersendiri melainkan masih bergabung dengan angkutan penumpang ( combination flight ).
Pengiriman komoditas ekspor non-migas melalui angkutan udara tersebut dapat dikemas dalam bentuk kargo biasa ataupun diangkut dengan menggunakan unit load device ( ULD ) yang berupa pallet atau dalam bentuk counteiner ( dengan bentuk dan ukuran lebih di satandarkan oleh IATA ), sesuai dengan fasilitas yang ada di pesawat pengangkut.
Penggunaan Unit Load Device ( ULD ) seperti pallet dan counteiner, adalah lebih ditekankan pada keselamatan dan keamanan penumpukan barang di pesawat agar tidak bergeser dari tempatnya ( tetap stabil ) terlebih bila terjadi guncangan ketika dalam penerbangan ( turbulence ) atau tidak terguncang selama dalam penerbangan.
PT. Singapore Airlines diupayakan Unit Load Device ( ULD ) dapat memberikan kontribusi yang besar bagi peningkatan pelayanan. Adanya perusahaan sejenis yang menjadi pengelolaan pergudangan seoerti PT. Jasa Angkutan Semesta ( JAS ), PT. Birotika Semesta ( DHL ) dan PT. Federal Express menjadikan tingkat persaingan menjadi lebih kompetitif. PT. Singapore Airlines Cargo dituntut untuk mengerahkan segenap kekuatan sumber daya yang dimiliki dan membenahi kelemahan yang ada , agar ancaman yang datang dari lingkungan eksternal dapat diatasi dan peluang yang ada dapat dimanfaatkan secara optimal.
Untuk mencapainya maka manajement melakukan pelayanan yang diinginkan pelanggan khususnya pelayanan penanganan kargo yang sesuai dengan kualitas dan kuantuitas yang diperlukan untuk perusahaan dalam meningkatkan penanganan kargo. Hal tersebutlah yang mendorong penulis untuk melakukan penelitian dan mengambil judul “ANALISIS HUBUNGAN PENGGUNAAN UNIT LOAD DEVICES ( ULD ) TERHADAP JUMAH PENGIRIMAN KARGO EKSPOR PT. SINGAPORE CARGO TAHUN 2006-2007”

2. Perumusan Masalah
Agar permasalahan dapat mencapai sasaran, maka perlu adanya pembatasan lingkup masalah dan perumusan masalah.

1. Identifikasi Masalah
A. Mengoptimalkan penggunaan Unit Load Devices ( ULD )
B. Adanya peningkatan jumlah pengiriman kargo
C. Mengoptimalkan penggunaan Unit Load Devices ( ULD ), dalam meningkatkan jumlah pengiriman kargo.

2. Pembatasan Masalah
Karena adanya keterbatasan waktu, tenaga dan pemikiran, maka dalam penelitian ini peulis membatasi hanya pada hubungan penggunaan Unit Load Devices ( ULD ) dengan pesawat jenis wide body dalam peningkatan jumlah pengiriman kargo, khusunya kargo ekspor PT. Singapore Airlines tahun 2006-2007.

3. Pokok Permasalahan
Untuk lebih mengarahkan pembahasan dalam penulisan ini maka penulis merumuskan pokok permasalahan sebagai berikut:
a. Bagaimana perkembangan penggunaan Unit Load Devices ( ULD ) pada kargo ekspor PT. Singapore Airlines ?
b. Bagaimana jumlah pengiriman kargo pada kargo ekspor PT. Singapore Airlines ?
c. Bagaimana penggunaan ULD terhadap jumlah pengiriman kargo ekspor PT. Singapore Airlines ?

3. Tujuan dan manfaat penulisan

1. Tujuan Penulisn
Adapun tujuan untuk melakukan penelitan ini adalah :
a. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan penggunaan ULD pada kargo ekspor PT. Singapore Airlines
b. Untuk mengetahui bagaimana perkembangan jumlah pengiriman kargo pada kargo ekspor PT. Singapore Airlines
c. Untuk mengetahui bagaimana hunungan penggunaan ULD terhadap jumlah pengiriman kargo ekspor PT. Singapore Airlines

2. Manfaat Penulisan
Adapun dari hasil penulis ini di harapkan ada beberapa manfaat:

a. Bagi Penulis
Untuk mempraktekan teori yang diterima selama mengikuti kuliah serta dapat menambah pengetahuan dan dapat digunakan sebagai sarana untuk menerapkan dan membandingkan antar teori yang sudah diperoleh oleh penulis selama masih duduk dibangku perkuliahan dan kenyataan yang terjadi di lapangan. Dan memberikan saran-saran yang positif untuk perkembangan perusahaan di masa yang akan datang.

b. Bagi Perusahaan
Dalam hal ini manajemen PT. Singapore Airlines khususnya PT. Singapore Airlines Cargo sebagai masukan dalam upaya meningkatkan prestasi kerja pegawai dan membantu mengevaluasi pelaksanaan kegiatan pelayanan.

c. Bagi STMT Trisakti
Penulisan ini dapat dijadikan informasi yang berguna untuk masa yang akan datang berupa penambahan ilmu untuk generasi berikutnya, mengenai [enggunaan ULD secara optimal dalam meningkatkan jumlah pengiriman kargo Sinagpore Airlines serta menambah koleksi skripsi perpustakaan STMT Trisakti.

Bab II
Landasan teori
A. Manajemen
1. pengertian manajemen
menurut George R Terry (2005 3) manajemen adalah :
“pencapaian tujuanyang di tetapkan terlebih dahulu dengan mempergunakan kegiatan orang lain.

Menurut M.fuad,dkk (2001,92)
Menejemen merupakan proses yang melibatkan perencanaan, pengoprasian pengarahan dan pengendalian yang dilakukan untuk mencapaisasaran perusahaan melalui pemanfaaatan SDM dan sumber daya lainya.
Dalam mencapai tujuanya, selalu memanfaatkan sumber daya yang ada, menejemen juga menggunakan metode ilmiah dan seni dalam setiap pendekatan atau penyelesaian maslah-masalah yang di hadapi. Metode ilmiah yang di gunakan umumnya meliputi kegiatan sebagai berikut:
A. mengetahui adanya persoalan
B. mendefenisikan persoalan
C. mengumpulkan fakta, data dan informasi
D. menyusun alternative penyelesaian
E. mengambil keputusan dengan memilih salah satu alternatif penyelesaiaan
F. melaksakan keputusan dan melakukan tidak lanjut
2. FUNGSI-FUNGSI MENEJEMEN
Mennurut George r terry (1999 : 9) fungsi menejemen di bagi menjadi lima antara lain sbb:
a. Planning- menentukan tujuan-tujuan yang hendak di cpai selama satu masayang akan datang dan apa yang harus di perbuat agar dapat mencapai tujuan itu.
b. Organizing-mengelompokan dan menentukan berbagai kegiatan penting dan memberikan kekuasaan untuk melaksakan kegiatan-kegiatan itu.
c. Staffing – menentukan keperluan-keperluan sumber daya manusia, penyerahan, penyaringan, latihan dan pengembangan tenaga kerja.
d. Motivating – mengarahkan atau menyalurkan prilaku manusia kearah tujuan – tujuan.
e. Controlling – mengukur pelaksaan dengan menentukan tujuan-tujuan, menentukan sebab-sebab penyimpangan dan mengambil, tindakan-tindakan korektif.
B. Menejemen pemasaran
1. Pengertian pemasaran
Sejalan dengan perkembangan ekonomi, defenisi pemasaram telah berubah-ubah yang mana tergantung kepada perkembangan historis pemasaran itu sendiri. Defenisi tersebut mula-mula fokusnya pada barang- barang kemudian pada lembaga-lembaga yang melaksanakan proses pemasaran dan terakhir pada fungsi yang dilaksanakan dalam proses transaksi pemasaran.
Defenisi tersebut diatas mengandung arti yang dapat di jelaskan sbb:
a. Adanya kegiatan manusia
b. Untuk memperlancar dan menyempurnakan pertukaran
c. Apa yang di tukarkan
d. Adanya pembeli dan penjual
Untuk menentukan situasi pemasaran dalam membahas defenisi pemasaran ada tiga undur yang harus di perhatikan, yaitu
a. Adanya dua kelompok atau lebihyang cukup mempunyai perhatian dalam penukaran
b. Setiap yang dimuiliki ( apa yang akan di pertukarkan) harus mempunyi nilai bagi yang lainya
c. Setiap pihak harus mampu berkomunikasi dan meyerahkan bahanya.

C. Manajemen Transportasi
1. Pengertian Transportasi
Menurut abbas salim(2004:06)
Transportasi adalah kegiatan pemindahan barang ( muatan ) dan penumpang dari satu tempat ke tempat yang lain.
Selanjutnya dalam pengertian transportasi tersebut terlihat ada 2 unsur terpenting.yaitu:
a. Perpindahan pergerakan
b. Secara fisik mengubah tempat dari barang ( komoditi ) dan penumpang ketempat lain.
Selanjutnya dalam transportasi ada 3 moda yang dapat digunakan yaitu:
a. Pengangkutan menggunakan transportasi laut
b. Pengangkutan melalui darat
c. Pengangkutan melalui udara
Tiap moda transportasi mempunyai sifat dan karaktristik yang berbeda antara yang satu dengan yang lain.
2. Katagori menejemen transportasi
Menurut abbas salim ( 2004 : 9 ) menejemen transportasi terdiri dari 2 katagori:
a. Menejemen pemasaran jasa angkutan, yaitu menejemen pemasaran yang bertanggung jawab terhadap pengoprasian dan perusahaan di bidang pengangkutan.
b. Menejemen lalu lintas angkutan, yaitu menejemen yang bertanggung jawab untuk mengatur menyediakan jasa angkutan yang mengangkut dengan muatan, alat angkut dan biaya-biaya untuk oprasional kendaraan.

D. Pengertian kargo
Menurut IATA rules edisi 60 ( 2003 :49 ) adalah sebagai berikut.
Kargo atau barang yang dibawa atau yang diangkut dengan pesawat udara kecuali.:
1. Pos surat atau sejenisnya yang termasuk dalam daftar konvensi pos oprasional.
2. Bagasi penunmpang atau bagasi yang di bawa penumpang, sedangkan bagasi yang di kirim tidak bersama penumpang dengan menggunakan dokumen angkutan udara di sebut kargo.
Sedangkan dalam kamus besar bahasa Indonesia kargo adalah barng-barang yang dikirmkan dalam bungkusan atau paket melalui udara, laut, darat melalui jasa angkutan.
Secara garis besar klasifikasi kargo menrut IATA adalah sebagai berikut
1. General cargo
2. Special cargo
3. Dangerous goods

F. Pengertian Unit Load Divice ( ULD )
ULD adalah singkatan dari UNIT LOAD DIVICE yang merupakan alat untuk memuat kargo dan telah di desain kusus untuk melakukan pengangkutan pesawat udara. ULD sendiri terdiri dari beberapa jenis dan ukuran pallet dan container serta berbeda-beda untuk setiap pesawat. Adapu bahan dasar ULD adalah bahan logam alumunium murni .
ULD terbagi atas:
1. Pallet: lempengan datar yang ada di pesawat udara yang berfungsi menamoung barang/ cargo diatasnya.
2. Container : merupakan salah satu jenis ULD yang di gunakan untuk memuat barang yang tertutup dengan jenis dan ukuran yang berbeda-beda sesuai dengan jenis pesawat udaranya.
3. Refrigerated container: merupakan salah satu jenis ULD yang di gunakan untuk membuat barang dan kargoyang memerlukan pendingin, karena ada yang dilengkapi dengan mesin pendingin.
4. Garmen on hang : merupakan kargo yang di gunakan untuk memuat garmen atu agaun-gaun
5. Equipment ULD : memiliki kegunaan sbb
1. Wooden skid : wooden skid ini terbuat dari kayu yang di rakit dan di sebut juga pallet kayu, tetapi hanya kusus untuk barang kargo.
2. Water absorbent : water absorbent ini terbuat dari bahan kertas atau tissue berlapis yang di dalamnya terdapat butiran gel kering dan berfungsi sebagai alas barang kargo yang kemungkinan akan bias mengeluarkan zat cair.
3. Single dan double stud fitting: berguna sebagai pengkait pallet dengan equipment lainya seperti nylon strapes dan extension cable
4. Nylon srapes : berguna sebagai pengikat barang kargo yang memerlukan.


Bab III
Metodologi Penelitian

A. Metodologi Penelitian
Metodologi penelitian merupakan cara di dalam penyusunan skripsi, untuk pengumpulan data akhir tersebut, penulis menggunakan metode penelitian ( alat ), yaitu:
1. Metode Pengumpulan Data
Untuk memperoleh data dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan metode sebagai berikut:
a. Riset Lapangan ( Field Research )
Metode penelitian ini dilakukan untuk mendapatkan data yang diperlukan secara langsung dari objek penelitian atau perusahaan yang diteliti dalam memperoleh data tersebut penulis menggunakan beberapa teknik pengumpulan data, yaitu:
1. Pengamatan secara langsung ( Observation )
2. Wawancara ( Interview ) secara lisan kepada karyawan kargo center dan kargo customer service yang terlibat langsung di kargo ekspor.
3. Melakukan pencatatan informasi yang di butuhkan untuk dijadikan data dalam penelitian.


b. Riset Kepustakaan ( Library Research )
Guna melengkapi data yang ada, penulis menggunakan beberapa literature serta dokumen-dokumen yang ada dan berhubungan dengan masalah yang diteliti, sebagai acuan dalam membahas skripsi ini.


DAFTAR PUSTAKA
-Abdul Majid,Suharto dan Eko probo D.Warpani.2009.Ground handling Manajemen Pelayanan Darat Perusahaan Penerbangan. Jakarta. Rajawali Pers.

-Sastrohadiwiryo,B siswanto.2007. pengantar manajemen.jakarta.bumi aksara.
-Salim,Abbas.2006.manajemen transportasi.Jakarta.Rajawali pers.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar