Kamis, 17 Maret 2011

DELLA RIZKIYAH - 224108005

1. Apa definisi simposium ( symposium ) dan Forum ?

Dalam simposium, setiap anggota menyajikan presentasi yang telah disiapkan, seperti halnya pidato di depan umum. Semua pembicara menilik dari aspek yang berbeda mengenai suatu topik. Dalam simposium, pemimpin atau moderator akan memperkenalkan para pembicara, mengatur alur dari satu pembicara ke pembicara lain, dan bisa juga menyampaikan ringkasannya secara berkala.

Simposium adalah serangkaian pidato pendek di depan pengunjung dengan seorang pemimpin. Simposium menampilkan beberapa orang pembicara dan mereka mengemukakan aspek-aspek pandangan yang berbeda dan topik yang sama. Dapat juga terjadi, suatu topik persoalan dibagi atas beberapa aspek, kemudian setiap aspek disoroti tersendiri secara khusus, tidak perlu dari berbagai sudut pandangan.


Pembicara dalam simposium terdiri dari pembicara (pembahas utama) dan penyanggah (pemrasaran banding), dibawah pimpinan seorang moderator. Pendengar diberi kesempatan untuk mengajukan pertanyaan atau pendapat setelah pembahas utama dan penyanggah selesai berbicara. Moderator hanya mengkoordinasikan jalannya pembicaraan dan meneruskan pertanyaan-pertanyaan, sanggahan atau pandangan umum dari peserta. Hasil simposium dapat disebar luaskan, terutama dari pembahas utama dan penyanggah, sedangkan pandangan-pandangan umum yang dianggap perlu saja.


PENGGUNAAN SIMPOSIUM


Simposium dapat digunakan :

* Untuk mengemukakan aspek-aspek yang berbeda dari suatu topik tertentu.
* Jika kelompok peserta besar.
* Kalau kelompok membutuhkan keterampilan yang ringkas.
* Jika ada pembicara yang memenuhi syarat (ahli dalam bidang yang disoroti).

Kelebihan dan Kelemahan :


Kelebihan :

* Dapat dipakai pada kelompok besar maupun kecil.
* Dapat mengemukakan informnasi banyak dalam waktu singkat.
* Pergantian pembicara menambah variasi dan sorotan dari berbagai segi akan
menjadi sidang lebih menarik.
* Dapat direncanakan jauh sebelumnya.

Kelemahan :

* Kurang spontanitas dan kneatifitas karena pembahas maupun penyanggah sudah
ditentukan.
* Kurang interaksi kelompok.
* Menekankan pokok pembicaraan.
* Agak terasa formal.
* Kepribadian pembicara dapat menekankan materi.
* Sulit mengadakan kontnol waktu.
* Secara umum membatasi pendapat pembicara.
* Membutuhkan perencanaan sebelumnya dengan hati-hati untuk menjamin jangkauan
yang tepat.
* Cenderung dipakai secara berlebihan.

FORUM


Yang dimaksud dengan forum adalah suatu gelanggang terbuka, dimana seseorang mendapat kesempatan berbicara tentang masalah apapun. Pembicara dapat datang dari kelompok massa, dan segera setelah selesai pembicaraannya ia harus kembali ke tempat semula. Jadi dalam forum tidak ada anggota tertentu yang duduk terpisah dari pendengar, tetapi ditekankan pada pemberian kesempatan bagi setiap orang untuk mengemukakan pikiran dan perasaan di depan khalayak.


Dalam forum tidak akan diambil keputusan, melainkan sekedar meransang pendengar untuk mengemukan pemikiran baru, dimana sangat diperlukan pandangan berbagai orang. Seseorang yang maju kedepan seolah-olah memberi kesan bahwa ia adalah seorang dan sekian banyak orang yang sama-sama mencari suatu penyelesaian. Pada akhimya pimpinan forum harus mengemukakan ikhtisar pembicaraan dan sering diikuti suatu seruan kepada massa.


PENGGUNAAN FORUM


Forum digunakan sebagai suatu metode pengajaran kelompok :

* Untuk memberi kesempatan interaksi kelompok.
* Pada saat diperlukan kombinasi antara maksud penyajian dengan reaksi kelompok.
* Jika diinginkan pandangan/tanggapan dari pengunjung.
* Kalau kelompok itu sangat besar.

Kelebian dan Kelemahan :


Kelebihan :

* Menambah pandangan dengan reaksi pengunjung.
* Dapat dipakai terutama pada kelompok yang besar.
* Dapat dipakai untuk menyajikan keterampilan yang banyak dalam waktu singkat.
* Pergantian pembicara menambah vaniasi.
* Reaksi pengunjung mendorong pengunjung untuk mendengarkan dengan lebih banyak
perhatian.

Kelemahan :

* Membutuhkan banyak waktu.
* Pribadi masing-masing pembicara dapat memaksakan pada mateni yang kurang
tepat.
* Tanggapan dari kelompok tertunda.
* Sulit mengendalikan waktu.
* Periode forum mudah terulur.

2. Bagaimana kiat-kiat melakukan presentasi yang menarik ?

Agar presentasi menarik, hendaknya dilakukan hal-hal berikut:

1. Structure. Hendaknya bahan yang akan disampaikan tersusun secara sistematis
dengan alur yang jelas dan mudah difahami. Bila bahan yang akan disampaikan
sangat padat dengan masalah konsepsional dan teoritis, susunlah dengan bentuk
sebagai berikut:

* Pengantar, membangkitkan perhatian dan minat peserta memaparkan ikhtisar
materi bahasan

* Bagian utama: sejumlah judul utama (main points) dan beberapa sub judul

* Kesimpulan: butir-butir atau catatan penting dan diskusi dan pertanyaan

2. Simple. Sampaikan penyajian dengan mudah dan tidak berbelit-belit. Hindar
istilah-istilah yang sulit difahami, Gunakan kalimat-kalimat yang pendek,
jelas dan bervariasi. Penyajian jadi sangat membosankan apabila penyaji sering
menggunakan istilah-istilah yag berulang-ulang.

3. Surprise. Kesuksesan penyajian seringkali tergantung di titik awal
penyampaian. Apabila kesan pertama penyajian menggoda, maka selanjutnya
menjadi terserah anda. Oleh karena itu mulailah penyajian bahasan dengan
sesuatu yang mengejutkan, memancing perhatian atau mengundang minat dan
keseriusan. Gunakan kasus, data, gambar, games ataupun cerita mengenai sesuatu
yang relevan dengan topik bahasan.

4. Support. Penyajian akan sangat menarik dan meyakinkan serta mudah difahami
apabila disertai dengan ilustrasi dan hala-hal yang menunjang. Lengkapilah
setiap sub bahasan dengan ilustrasi yang memadai dan relevan dalam bentuk
kasus, contoh aplikatif, data dan fakta, dalil.

5. Shape. Penyajian akan menjadi enak dilihat apabila disampaikan dengan model
tampilan hand out, skema, matriks atau grafis yang yang jelas, mudah dan
menarik. Bentuk ini akan mempermudah pemahaman pada topik-topik bahasan yang
padat dan kompleks.

6. Style. Gaya menyampaikan sungguh akan mempengaruhi keberhasilan penyampaian.
Bila penyaji hanya duduk dan berbicara dengan nada yang datar atau monoton
tentu akan sangat membosankan. Sebaiknya gaya penyampaian dilakukan dengan
berbagai variasi gaya: kadang duduk, berdiri, jalan, menyapa dengan nada
bicara yang ekspresif serta penuh semangat.

7. Smart-smile. Penampilan yang menarik hendaknya juga dipertimbangkan dalam
menyampaikan sesuatu kepada sejumlah pendengar. Seringkali kesan pertama
penyajian justeru muncul dari penampilan fisik si penyaji: pakaian, kerapihan
dan kebersihan serta wewangian. Penampilan yang menarik akan menjadi optimal
manakala dalam proses penyampaian, tercipta hubungan dan suasana yang
interaktif antara penyaji dan pendengar. Munculkanlah suasana akrab dan hangat
melalui teguran, sapaan, senyuman, pertanyaan, meminta tanggapan ataupun
komentar mereka.

8. Show. Usahakanlah menggunakan media dan atau alat peraga yang memadai. Apakah
dalam bentuk makalah, hand-out, flipp chart, papan tulis, transparancy-sheet,
slide. Artinya, jangan hanya menggunakan lembar text-book yang merupakan bagian
dari referensi yang digunakan.

9. Stop. Berhenti sejenak dengan joke atau selingan-selingan segar untuk
memelihara konsentrasi dan perhatian pendengar, terutama apabila bobot topik
bahasan berat dan sulit.

10. Summarize. Menentukan akhir presentasi yang mengesankan. Kiat menutup
presentasi menjadi sangat menentukan keberhasilan menyampaikan bahasan.
Presentasi hendaknya diakhiri dengan merangkum kembali secara utuh pokok
bahasan yang telah disampaikan, sambil terus memberi kesempatan kepada
audience untuk memperjelas hal-hal yang terlewat.


3. Bagaimana membuat seminar yang baik ?

Sebelum kita melihat bagaimana membuat sebuah seminar yang baik, baiklah kita perjelas dahulu apa yang dimaksud dengan seminar dalam tulisan ini.

Yang pertama adalah apa tujuan seminar. Seminar di sini adalah untuk mengeksplorasi sebuah ide. Dengan demikian seminar berbeda dengan pelatihan, di mana di dalam pelatihan, ada sebuah keahlian yang dibawakan oleh seorang yang menguasainya dan di dalam pelatihan terjadi transfer ilmu.

Yang kedua adalah bagaimana peran orang yang ikut di dalam seminar. Seminar adalah satu pertemuan di mana semua para pesertanya terlibat aktif. Di dalam seminar yang dimaksud ini, tidak ada pembicara dan peserta, seperti yang dikenal dalam seminar pada umumnya. Tidak ada perbedaan antara pembicara dan peserta. Dengan demikian seminar dibedakan dari kuliah, di mana ada seorang lektor membawakan suatu tema atau ide, dan peserta kuliah mendengarkan dan bertanya. Lektor adalah seseorang yang menguasai tema tersebut, sedangkan peserta adalah orang yang mempelajari tema tersebut.

Untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik perlulah dipikirkan beberapa syarat:

1. Ruang seminar

2. Peserta

3. Moderator

4. Jalannya seminar


Ruang Seminar

Ruang seminar yang memadai adalah sebuah ruang yang memungkinkan interaksi aktif selurah peserta seminar. Sebuah meja bundar besar adalah sebuah contoh yang baik. Atau kursi yang disusun dengan melingkar. Ruangan tentu saja harus cukup tenang dan cukup terang untuk memberikan iklim yang enak untuk berseminar. Adanya sebuah papan tulis dapat membantu.


Peserta

Untuk berjalannya sebuah seminar dengan baik, semua peserta adalah bukan kertas kosong yang menunggu diisi, seperti halnya kuliah. Mereka harus sudah membaca tentang tema yang akan diseminarkan. Mereka bisa membuat sebuah esei pendek tentang tema yang diseminarkan. Bila yang diseminarkan adalah sebuah teks, teks tersebut telah dibaca secara analitis, ditandai, disertai tanggapan dan kritik.

Dengan terlebih dahulu membaca tentang tema yang akan diseminarkan, mereka telah mengolahnya di dalam kepala mereka. Mereka telah memiliki bayangan akan apa yang diseminarkan. Kertas di tangan yang berisi ringkasan tema yang diseminarkan menurut masing-masing peserta, akan memandu mereka nantinya di dalam seminar.


Moderator

Seorang moderator di dalam seminar berbeda dengan seorang lektor di dalam kuliah. Ia bukanlah seorang yang memberikan pelajaran, melainkan orang yang mengarahkan jalannya seminar.

Semestinyalah seorang moderator adalah orang yang paling senior dalam tema yang akan diseminarkan. Ini bukan berarti pendapatnyalah yang paling benar. Senioritas dalam penguasaan materi semata-mata untuk mengarahkan seminar, karena ia mestinya yang paling tahu tentang seluk beluk tema yang diseminarkan.

Peran seorang moderator ada dua: mengarahkan (directing) dan memoderasi (moderating). Dalam mengarahkan, ia menjaga agar seminar tidak melenceng dari tema. Dengan memoderasi, ia menjaga agar tidak ada satu orang atau satu ide tertentu yang terlalu mendominasi seminar sehingga seluruh tema seminar tidak tereksplorasi dengan baik.

Sebelum seminar, seorang moderator harus telah membaca tema yang akan diseminarkan, menyiapkan catatan tentang tema tersebut, menentukan kata-kata kunci, dan menyusun pertanyaan-pertanyaan kunci yang nantinya akan ditanyakan di dalam seminar. Di awal seminar ia dapat menuliskan terlebih dahulu poin-poin yang akan didiskusikan atau menggambarkan sebuah diagram yang mencerminkan ide yang akan didiskusikan.

Seorang moderator yang baik haruslah seorang pendengar dan pembicara yang baik. Ia mampu menangkap maksud sebuah pembicaraan dan membuatnya lebih jelas. Ia mampu memparafrasekan sebuah pertanyaan menjadi pertanyaan lain yang lebih jelas.

Mengingat beratnya tugas seorang moderator, sebaiknya seorang moderator tidak memimpin sebuah seminar lebih dari satu kali dalam sehari.
Jalannya seminar

Seminar dimulai dengan pengantar singkat dari moderator, dan langsung dilanjutkan dengan pertanyaan kunci yang dibahas oleh semua peserta secara bergiliran.

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan supaya seminar berjalan baik:

1. Seminar adalah sebuah diskusi dua arah. Tidak ada seorang yang lebih
mendominasi pembicaraan. Adalah tugas moderator untuk memperhatikan ini.

2. Seminar bisa dimulai dengan pertanyaan-pertanyaan yang sudah jelas ada
jawabannya, lalu mengarah ke pertanyaan-pertanyaan lain yang lebih dalam dan
tidak jelas jawabannya. Pertanyaan jenis kedualah yang memberikan manfaat
terbesar. Tidaklah banyak pertanyaan yang seperti demikian.

3. Semua pertanyaan dan pernyataan dinyatakan dengan jelas tanpa ambiguitas. Jika
sebuah pertanyaan atau pernyataan belum jelas, moderator harus bisa menunjukkan
itu dan meminta sang pengujar untuk memperjelasnya.

4. Masih berhubungan dengan poin pertama, setiap pertanyaan haruslah jelas sebelum
ditanggapi dengan jawaban. Penanggap berhak meminta penjelasan lebih lanjut
atas pertanyaan sebelum ia menjawab. Tanggapan tentunya juga harus relevan
dengan pernyataan. Moderator juga harus memperhatikan ini.

5. Sebuah pertanyaan bisa dilihat sebagai jembatan kepada pertanyaan lain yang
lebih mendasar. Hanya dengan cara demikian sebuah seminar dapat memberikan
manfaat lebih.

6. Bila ada istilah yang sama, tetapi dipakai dengan arti yang berbeda oleh
beberapa orang, moderator harus menunjukkan itu dan membuat kesepakatan dalam
arti apa istilah itu dipakai sebelum melanjutkan seminar.

7. Etiket harus diperhatikan dalam sebuah seminar, seperti halnya di sebuah meja
makan. Bahasa harus santun dan tidak merendahkan. Moderator terlebih harus
memberikan contoh yang dapat diikuti oleh peserta yang lain. Bukan berarti
seminar tidak bisa dilakukan dengan ringan dan diiringi tawa, namun canda dan
tawa dilakukan dengan wajar dan memberi makna di dalam seminar. Tidak ada yang
lebih membantu untuk mengingat ketimbang ide-ide kreatif yang kadang
membangkitkan tawa.

8. Seminar adalah sebuah tempat untuk menggodok ide. Ia bukanlah tempat untuk
membenarkan diri. Setiap orang harus kritis namun menerima bila ada pendapat
yang lebih baik. Di dalam seminar semua orang memiliki posisi yang sama.

9. Sebuah seminar yang baik tidaklah harus menghasilkan sebuah kesimpulan
tunggal. Setiap orang bisa pulang dengan pendapatnya masing-masing. Yang
terpenting adalah mata mereka lebih terbuka, mereka telah melihat ide-ide baru
yang sebelumnya tidak terpikirkan oleh mereka.

Demikianlah sebuah seminar Sokratik sebaiknya dilaksanakan. Dengan seminar seperti ini, semua peserta dapat mengambil manfaat. Sebuah seminar yang baik seperti ini dapat memberi manfaat seumur hidup yang mengendap sebagai manfaat terbaik yang dapat diberikan oleh sebuah pendidikan.


4. Pengertian Event Organizer ?

Event organizer adalah jasa penyelenggara kegiatan, merupakan usaha yang dilakukan untuk mempermudah perwujudan ide atau rencana menggelar sebuah event. Event ini meliputi kegiatan-kegiatan seperti penyelenggaraan pameran, pameran konvensi, pagelaran musik, pesta, seminar, peluncuran produk, konferensi pers dan kegiatan lainnya, bisa disesuaikan dengan permintaan dari pengguna jasa event organizer atau inisiatif event organizer sendiri.

Bentuk pemanfaatan event organizer juga beragam, misalnya untuk memastikan terselenggaranya acara talk show, penarikan undian, fashion show, ajang lomba dan sejenisnya atau kegiatan-kegiatan yang mendukung terselenggaranya suatu kegiatan, baik sebelum, sesudah atau pada saat terselenggaranya kegiatan. Misalnya seperti pemesanan gedung, penyediaan ruangan, persiapan interior, penyediaan sound system, penyediaan penari latar dan sebagainya.

Perkembangan dunia usaha di Indonesia pasca badai krisis ekonomi yang melanda negara ini sekitar tahun 1998, lambat laun mulai menunjukkan ke arah yang menggembirakan. Hal ini dibuktikan dengan banyaknya bermunculan segala bentuk perusahaan, baik itu skala kecil maupun besar, mulai dari perusahaan makanan, tansportasi hingga perusahaan jasa, termasuk juga event organizer.

Event organizer atau lebih dikenal dengan sebutan EO adalah sebuah lembaga penyelenggara kegiatan hiburan atau pameran, yang dalam pekerjaannya dibantu oleh stage manager (manajer panggung), koreografer, stage crew (kru panggung), teknisi dan unsur pendukung lainnya.

Banyaknya permintaan dari perusahaan untuk menangani kegiatan perhelatan mereka saat ini, mendorong munculnya beragam lembaga yang bergerak di bidang event organizer.

Kemudahan yang ditawarkan oleh bermacam EO pun kini berubah menjadi semacam kebutuhan. Kapan saja sebuah lembaga, perusahaan atau person menginginkan terselenggaranya sebuah acara, maka EO menjadi solusi yang paling mudah. Dengan kata lain, EO memang bisa mempermudah segala kegiatan. Kinerja EO yang profesional tentunya sangat membantu pengguna jasa untuk mewujudkan ide-ide penyelenggaraan event secara kreatif. Lalu muncul ungkapan, buat apa susah-susah memikirkan semua rumitnya acara, serahkan saja pada event organizer.

http://adproindonesia.multiply.com/journal/item/11

Tidak ada komentar:

Posting Komentar